14.11.10

Ayo Berbagi! \^o^/


Usai pengkaderan kedua HIPMI PT UPI angkatan 4, seperti biasa saya naik angkot Caheum-Ledeng. Dalam angkot tersebut ada seorang bapak yang membawa keranjang dagangan (yang suka dipanggul di pundak, ada tali tambangnya) dan seorang ibu yang juga membawa barang-barang.

Singkat cerita, dari obrolan bapak dan ibu tersebut, saya mengetahui bahwa sang bapak adalah pedagang … (saya lupa barangnya apa, sayuran ga tau buah-buahan >.<), beliau menjual dengan harga Rp 8000/kg, sedangkan keuntungan yang didapat hanya Rp 1000/kg, karena dari sananya Rp 7000/kg. Biasanya beliau membawa 30kg, itu berarti pendapatan kotor beliau adalah Rp 30.000 per hari!!! Wah.. Hari gini Rp 30.000 kan bukan jumlah yang besar. Padahal ada istri dan 4 anak yang harus beliau nafkahi.

Sedangkan ibu-ibunya mengaku sebagai tukang kredit, beliau ditinggalkan sama jemputan yang seharusnya mengantarnya sampai rumah dan ternyata beliau ga punya uang sepeser pun, ongkosnya minta tolong dibayarkan sama bapak pedagang tadi.

Bapak tersebut akhirnya membayarkan ongkos ibu tadi. Setelah ibu itu turun, bapak tersebut ngobrol dengan supirnya, kata beliau, kita harus membantu orang yang membutuhkan, karena bisa saja suatu hari keluarga kita yang ada di posisi ibu tersebut…

Subhanallah…

Bapak tersebut dengan tulus ingin berbagi walaupun beliau sendiri memiliki pendapatan yang sangat minim, yang tiap rupiahnya tentu sangat berharga untuk kehidupan keluarganya. Ahh.. Jadi malu sendiri, kadang diri ini masih enggan untuk memberi, untuk berbagi..

Dan ALLAH selalu mempunyai cara yang unik dalam memberi hikmah untuk mengingatkan hamba-Nya, meskipun itu lewat perjalanan pulang menggunakan angkot, subhanallah.. *_*

Nah, sahabat, kita biasakan yuk buat peka terhadap keadaan sekitar kita, saling berbagi dan memberi, apalagi sekarang nuansa idul qurban yang sangat kentara dengan jiwa dan aksi yang peduli terhadap sesama, okay? Semangat Berbagi! :D

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)

Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)

7.11.10

Rahasia Dua Hati ; Cinta antar Insan yang Kontradiktif


Penulis : Muthmainnah

Penerbit : Syaamil

Ini novel dapet nemu dari perpustakaan tutorial kampus tercinta, hehe. Sebenernya novel yang udah jadul (terbitan taun 2005), tapi karena penasaran dan direkomendasikan sama salah satu sahabat buat baca ini, jadi minjem deh. Then, ternyata emang mantabs ini novel! ^o^P

Novel karya Mbak Muthmainnah ini emang tentang cinta, tapi bukan cinta biasa lho (hehe, ngikutin lagunya afghan :D). Rahasia Dua Hati ini menceritakan cinta antara dua insan yang sangat berbeda alias kontradiktif, dari segala segi.

Ikatan hati antara Tita Putri, seorang gadis Minang yang cuek, maskulin, emosional, kaku, dengan Harry Woodman, seorang pemuda Inggris yang romantis dan bawaannya tenang. Alur kisah mereka sangat unik, mereka bertemu karena acara pertukaran pelajar, sampai ada masa dimana mereka harus bersama-sama memperjuangkan ikatan mereka di London sana.

Novel ini sarat akan muatan-muatan moral dan toleransi yang tinggi tetapi tetap dalam koridor Islam. Bahasanya pun cukup ringan, sehingga ngga akan bikin pembacanya keblinger :D dan inshAllah membuat para remaja mengerti apa itu cinta yang sebenarnya.

Selain itu, pembaca juga akan menjelajahi Padang, Bandung, dan London yang secara detail dideskripsikan dalam Rahasia Dua Hati ini secara indah dan menyentuh.

Karakter-karakter dalam novel ini pun sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, tidak seperti novel cinta Islami lainnya yang biasanya karakternya itu selalu hampir sempurna menurut ukuran manusia.

Pokoknya kalau udah baca ini, para perempuan bakal bilang, “Wuahh.. I wanna have a husband like Harry Woodman!” hehe (saya ini mah XD)

Highly recommended book! :D

15.9.10

Kisah Manusia dan Bumi yang Renta


Sebuah puisi (satu-satunya) yang saya bikin dengan sungguh-sungguh sampai keblinger ><
Ini juga dibantu sama Kang Azmi, Teh Karin, dan Kang Zaim.. Hehe.. Thanks a lot, all! :D

------------------------------------------------------------------

Kisah Manusia dan Bumi yang Renta

Sudah terlalu lama dunia ini menopangmu
Memberikan yang ia miliki untuk kehidupan fana ini
Namun apa yang kau berikan kepadanya?
Tak ada, tak pernah kau pedulikan dia

Tahukah kau, ia seringkali menangis
Berharap ada sedikit saja kepedulian untuk melestarikan dirinya
Karena ia sadar tak selamanya dapat memberi
Meskipun telah menjadi tugas mulia yang diberikanNya

Waktu terus berputar dan ia pun semakin renta
Sementara para generasi muda lebih senang berfoya-foya
Tangis dunia semakin menjadi-jadi
Ia sangat membutuhkan uluran tanganmu

Bersyukurlah karena Ia telah menciptakannya
Bangun rasa peduli dan kasih sayangmu terhadap dirinya
Bangkit dan bertindaklah untuk menyelamatkannya
Jangan biarkan kau menyesal karena terlambat untuk berbuat

Hingga di hari yang dijanjikanNya
Ketika manusia hanya berdiri ditemani penyesalannya
Dengan keringat menggeluyuri hingga dada
Masih menganggap perkara ini remeh atau tak nyata…?

Bukalah mata dan hati yang buta
Bukan bumi itu yang butuhkan kita…
karena baginya cukuplah Allah sebagai pelindungnya
tapi sungguh akan ada balasan bagi pendustaan kita atasnya..
yang sadar dan tidaknya mendapat khalifah sebagai amanah…
sementara bumi menjadi saksi atas amanahnya kita…

***Dan demikianlah… kisah manusia dan bumi yang renta…

Semoga bermanfaat :D

7.9.10

Kisah Cinta Sejati



Copy paste dari milis daarut tauhid...
------------------------------------------------------------------------------------------
Kisah Cinta Sejati
By: agussyafii

Siang tadi saya mendapatkan email dari seorang teman yang menuturkan sebuah kisah cinta sejati. Sebuah cerita dari Rumaisha Khairatun Hisan Dalam penuturannya dikisahkan sebagai berikut.

'Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9.30 seorang pria berusia 70-an datang utk membuka jahitan pada luka di ibu jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi. Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru.

Pekerjaan yg tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter aku memutuskan untuk melakukannya sendiri. Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru.
Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari.

Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Aku sangat terkejut dan berkata,' Dan bapak masih kesana setiap hari walaupun istri bapak sudah tidak kenal lagi?'

Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tangan ku sambil berkata, 'Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia kan?'

Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan ku masih tetap merinding, 'Cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku.' Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi. Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki.'

'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami pasangan hidup dan keturunan yang menyenangkan hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertaqwa.'
(Q.S: Al-Furqaan : 74)

5.8.10

Menjadi Mahasiswa Muslim Sejati


Penulis adalah Kepala Sektor Akademik dan Keprofesian LDK GAMAIS Institut Teknologi Bandung, Penerima Beasiswa Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis Nurul Fikri (PPSDMS-NF) Regional 2 Bandung.

Tulisan ini dimuat di koran Republika bagian Opini pada tanggal 14 Desember 2009


Menjadi mahasiswa muslim sejati bukan hanya sekedar menjadi mahasiswa berprestasi, apalagi mahasiswa biasa. Seorang mahasiswa muslim sejati dituntut untuk meraih Indeks Prestasi tertinggi di kelasnya. Mahasiswa muslim sejati juga harus menjadi seorang aktifis dakwah, baik itu di kampus maupun di masyarakat. Mahasiswa muslim sejati juga harus berani maju ke depan untuk memimpin berbagai organisasi kampus dan kemasyarakatan, baik itu pemimpin LDK, pemimpin BEM, pemimpin unit-unit kemahasiswaan, maupun pemimpin himpunan jurusan. Di samping itu ia juga harus menujukkan bahwa seorang mahasiswa muslim sejati mampu menjuarai berbagai kompetisi lomba, baik skala regional maupun internasional. Dan yang tidak kalah pentingnya, seorang mahasiswa muslim sejati harus mau berbagi dengan menuangkan pemikiran-pemikirannya yang tajam dan cemerlang lewat tulisan-tulisannya di berbagai media massa. Dan terakhir adalah seorang mahasiswa muslim sejati harus sudah menyiapkan dirinya untuk memenangkan tantangan kehidupan pasca kampusnya.

Untuk meraih itu semua, tentunya diperlukan perjuangan yang sangat berat, tetapi seorang mahasiswa muslim sejati akan memilih jalan mendaki ini. Ketika kita sudah memilih jalan mahasiswa muslim sejati tentunya akan banyak konsekuensinya. Lalu pertanyaannya bagaimanakah meraih ini semua? Apa saja yang telah dilakukan oleh mahasiswa yang telah memilih jalan ini?

Kunci yang utama adalah kedekatan kita kepada Allah. Kalau kedekatan ini telah kita raih, insyaallah semuanya akan mudah kita raih dan ringan saja kita menjalani jalan ini. Lalu bagaimana cara kita mendekatkan kita kepada Allah. Tentunya kita harus mempersembahkan yang terbaik dari kita untuk Allah, bahwa kita harus berusaha menjadi hamba-hamba yang terbaik di hadapan Allah. Ketika kesadaran ini sudah tertanam kuat, niscaya dengan sendirinya kita akan mempersembahkan semua ibadah kita dengan yang terbaik. Kita akan sholat dengan penuh kekhusyukan, kita akan menyempurnakan sholat kita dengan berjamaah tepat waktu di masjid, lalu kita juga akan menyempurnakannya dengan sholat sunnah yang menyertainya. Hal yang sama juga bisa kita terapkan dalam kuliah. Kehidupan kuliah kita awali dengan niat ibadah kepada Allah, insyaallah dengan sendirinya kita akan berusaha mempersembahkan yang terbaik dalam kuliah kita. Kita akan belajar dengan keras setiap hari. Kita akan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya. Kita juga akan melaksanakan praktikum dengan sebaik-baiknya. Maka secara otomatis kita akan meraih nilai tertinggi. Hal yang sama juga bisa kita terapkan dalam segala aspek ibadah kita yang lain. Dengan penuh kesadaran akan memberikan yang terbaik dalam ibadah kita maka sholat kita, puasa kita, zakat kita, infaq kita, memberikan bantuan kepada teman kita, dan ibadah – ibadah yang lain akan menghantarkan kita dekat kepada Allah.

Kunci berikutnya yang tidak kalah pentingnya ketika kita telah memutuskan untuk mengambil jalan mahasiswa muslim sejati adalah keridhoan orang tua kita, terutama keridhoan ibu kita. Selalu minta doa kepada ibu kita agar segala ikhtiar yang kita lakukan akan berhasil. Ketika seorang ibu sudah mendoakan kita, doa-doa tersebut akan menembus batas-batas langit. Doa itu akan langsung menuju langit dengan kekuatan yang luar biasa, dan Allah segera mengabulkan doa ibu kita tersebut. Dengan ridho orang tua ini, insyaallah apa yang kita cita-citakan akan berhasil. Menjadi mahasiswa muslim sejati.

Lalu bagaimanakah kehidupan sehari-hari seorang mahasiswa muslim sejati? Mahasiwa muslim sejati tidak akan melewatkan semalam pun tanpa bercengkerama dengan Allah lewat sholat malamnya. Ketika adzan subuh berkumandang, ia akan segera bergegas menuju masjid menembus keheningan pagi hari untuk segera berada di shaf terdepan sholat subuh. Ketika sudah masuk waktu dhuha, lagi-lagi seorang mahasiswa muslim sejati ini akan senantiasa bermujajat khusyuk kepada Allah lewat sholat dhuhanya. Seorang mahasiswa muslim sejati ini tidak akan melewatkan seharipun tanpa tilawah minimal 1 juz Al-Quran. Mahasiswa muslim sejati juga memastikan paling tidak dalam sepekan bertaqorrub lewat puasa sunnahnya, disamping juga mengikis kecintannya yang berlebihan kepada harta dengan tiada melewatkan seharipun tanpa infaq. Yang tidak kalah pentingnya, seorang pemimpin muda bangsa juga rajin berolahraga untuk menciptakan fisik yang kuat. Kesemuanya itu dilakukannya semata-mata untuk Allah.

Semuanya itu akan menjadikan kita seorang mahasiwa muslim yang memiliki pemahaman islam secara komprehensif, moderat, kepribadian yang matang, intergritas tinggi, serta peduli terhadapan kehidupan bangsa dan negara.

24.6.10

Mimpi Kita dan Skenario-Nya..


Sahabat, ingatkah saat kita berani untuk melukiskan mimpi-mimpi kita saat duduk di high school kemarin?

Mimpi itu seakan sangat nyata dan amat dekat dengan kita. Di-support dengan guru –guru serta kawan-kawan yang super, kita semakin percaya diri untuk menatap masa depan dengan senyuman.. Akan tetapi, dalam perjalanan menuju impian itu, akan ada kerikil-kerikil yang menguji kita, apakah kita bisa melewatinya ataukah malah jadi berputus asa?

Flash back ke beberapa waktu yang lalu, saya merasakannya, sahabat. Saya diberi kerikil, hujan, sebelum saya diberi pelangi... Alhamdulillah.. ALLAH memberi saya orangtua, guru-guru, serta sahabat-sahabat yang hebat, menguatkan saya, dan membuat saya kembali optimis untuk meraih impian-impian saya. ^o^

Sangat disayangkan bila kita dengan mudah menyerah begitu saja dengan ujian-ujian yang akan diberikan ALLAH untuk kita. Karena sejatinya semua itu akan menjadikan pribadi kita lebih matang dan sanggup memandang hidup dengan dimensi yang positif dan lebih berwarna :D

7 hari lagi sahabat.. Salah satu ujian yang menjadi salah satu ikhtiar kita dalam mencapai impian akan segera berlangsung. Saya yakin, sahabat sudah berikhtiar dengan maksimal selama ini. Jika diibaratkan maraton, saat ini masih saatnya untuk kita berlari secepat mungkin a.k.a sprint.

Mungkin sesekali kita merasa sangat kelelahan. Namun, garis finish itu sudah di depan mata, sahabat!!! Apakah dengan mudahnya kita menyerah dan memasrahkan semuanya disini?? Sedikit lagi, sahabat.. H-3 atau H-2 nanti, bolehlah kita pelan-pelan menenangkan diri, memperbanyak intensitas berdo’a, dan mulai menyiapkan peralatan yang dibutuhkan secara teknis.

Saya pernah dengar bahwa sebenarnya faktor ’lucky’ itu tidak mutlak hanya keberuntungan semata. Maksudnya? Ya, semua itu bergantung pada ikhtiar kita dan tawakkal kita, dan hanya ALLAH lah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita.. Terkadang kita menyalahkan mengapa takdir kita tidak sesuai dengan keinginan kita, dsb.

Kita lupa bahwa kita adalah artis dari skenario yang telah ALLAH tetapkan, maka yang seharusnya kita lakukan adalah berikhtiar dengan sebaik-baiknya dengan mengoptimalkan potensi yang ada dan menyempurnakannya dengan tawakkal kita yang penuh keikhlasan..

Ingatlah sahabat, ALLAH adalah Sutradara yang Maha Hebat.. skenario-Nya telah dirancang sedemikian rupa.. Mari sejenak kita bertafakur, sahabat pastinya tau dong kalo air laut itu asin karena kadar garamnya yang tinggi? Dan ALLAH yang telah mengaturnya.. Kadar garam di laut itulah yang membuat laut tidak berbau busuk. Lho.. Kok bisa sih, na, berbau busuk??

Iya dong, secara, makhluk hidup yang tinggal di dalem laut itu jumlahnya banyaaaaaakkkkk banget, mereka hidup dan mati di laut. Bisa kebayang kalo laut tanpa garam sedangkan di dalamnya ada banyak bangkai makhluk laut??

Hmm.. Itu baru sebagian kecil aja lho, masih banyak skenario ALLAH yang belum tersingkapkan untuk diambil ibrah(pelajaran)nya oleh kita sebagai manusia yang juga khalifah untuk menjaga dan memakmurkan bumi ini..

Ayo, bersiaplah menghadapi ujian berupa kerikil, hujan, pelangi dan lakukan sebaik-baiknya peran ’keartisan’ kita menjalankan skenario indah-Nya! Never give up, do the best, and always husnudzan! ;)


P.S. Sedikit tips untuk mencapai impian kita dan agar kita senantiasa dicintai oleh-Nya (dari buku ”Ngapain Nunggu Tua Kalau Mau Kaya”) :
1. Mencintai kekasih-Nya, Nabi Muhammad Saw.
2. Beribadah sesuai syariat dan berbuat kebaikan
3. Bersedekah dan ikhlas
4. Sabar dan tawakal
5. Adil
6. Selalu menyucikan diri dengan bertaubat
7. Mendahulukan kepentingan-Nya


”Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku,
Aku mengingat-Nya jika ia mengingat-Ku,
Jika ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta,
Jika ia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa,
Jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari-lari kecil.”
(Hadist Qudsi)

10.6.10

Hikmah dari Sebuah Perjalanan


Suatu hari, saya bergegas dari salah satu sekolah menuju pertigaan, sampai disana sudah ada angkot hijau bertuliskan STHALL GEDEBAGE yang berhenti. Sebelum naik, saya nanya dulu sama supir angkotnya..

”Gedebage, pak?”

”Iya”

Karena pak supirnya bilang iya, saya naik aja ke angkotnya. Angkot pun menyusuri jalan, kemudian berhenti di PASAR KOSAMBI! Ahh... Ini sih pasti nyasar kayanya -.-” Tapi saya ga berhenti disana, karena saya lupa kalau dari KOSAMBI mesti naik apa *padahal kan tinggal naik bis aja*

Angkot pun terus berjalan.. TAMAN LALU LINTAS... SMA NEGERI 5 BANDUNG... Waduhh!!!! Benar-benar ”kesesatan” yang nyata!!! XD
Tapi dasar dudulnya saya, bukannya berhenti disana malah terus aja naik itu angkot, karena lagi-lagi saya lupa naik apa kalau dari daerah sana *padahal tinggal naik angkot jurusan ACEH aja kan.. ckck*

Setelah itu, BRAGA pun terlewati... Tadinya saya berpikir akan terus sampai ST HALL saja, tapi mengingat di saku hanya ada uang Rp 12.000 *bahkan tadinya dari rumah saya hanya akan membawa Rp 5000 saja :D*
Saya pun menyetop angkot entah dimana, setelah dari Braga pastinya.

Karena saya benar-benar tidak tau arah, saya bertanya sama bapak penjual koran disana.

”Pak, kalau mau ke Cicaheum naik apa dari sini?”

”Oh ke Cicaheum mah naik bis, neng. Lewatin dulu jembatan yang itu, terus abis turun dari jembatan, tungguin bisnya disana”

”Makasih, pa :D”

Jembatan biru nan usang yang di bawahnya ada rel kereta api itu pun saya lewati, sempet deg-degan juga sih, jembatannya udah tua T.T

Turun dari jembatan, saya pun menunggu bis menuju Cicaheum. Di sebelah saya ada seorang bapak berjaket kulit yang membawa sebuah kardus berisi barang elektronik *kayanya, liat dari kardusnya gambar TV*

”Mau kemana, neng?” Bapak itu menyapa saya.

”Mau ke Cicaheum, pak”

”Cicaheum? Jauh atuh. Kok bisa kesini? Sekolah dimana?”

”Sekolah di SMA 24, pa. Tadi habis ujian di SMA *di jalan solontongan*”

”Kok ujiannya sendiri? Terus kenapa bisa sampai kesini?”

”Iya, hhe. Tadi salah naik angkot pa, mestinya saya nyebrang dulu.”

”Ohh.. Bis ke Cicaheum mah suka lama, neng. Kalau mau, naik Elang Cicadas aja. Tapi tanggung juga ketang, cuma sampai Cicadas.”

Sempat terbesit kecurigaan juga nih, jangan-jangan Bapak ini penculik *pede*. Tapi saya berusaha untuk ga curiga, tapi tetep waspada.

Angkot Sadang Serang pun berhenti di depan saya dan bapak tersebut, lalu bapak tersebut bilang,

”Naik angkot Sadang Serang juga bisa neng, nanti turun di Pahlawan, terus naik angkot ke Cicaheum dari sana. Kalau mau, bareng sama Bapak.”

”Emang bapak mau kemana?”

”Bapak rumahnya di daerah Pahlawan”

Akhirnya saya naik angkot Sadang Serang tersebut dengan Bapak yang saya lupa nanya namanya siapa.

”Bapak inget anak bapak liat neng teh”

Saya pun tersenyum, disitu saya menangkap naluri ke-bapak-an beliau.

”Kapan-kapan main ke rumah bapak, kita sharing banyak hal. Rumah bapak di jalan .... no 100 *asli, saya bener-bener lupa nama jalannya X(* ”

”inshAllah, pak. Sekarang lagi sibuk buat persiapan kuliah. Hehe”

”Emang mau kuliah kemana?”

”Ke I*B pak :D”

”Wah.. Bagus atuh. Inget ya, kalau punya cita-cita, setiap malam harus bangun, shalat tahajud... Bapak juga miris liat anak-anak sekarang yang kerjaannya main-main, keluyuran, nongkrong sampai malam dan ga mempedulikan lagi akan pentingnya ibadah. Terus, berbaktilah sama orangtua, jangan bohongi dan mengecewakan mereka...”

Singkat cerita, angkot pun sampai di daerah Pahlawan dan ongkos saya dibayar oleh Bapak baik hati tersebut. Sebelum naik angkot ke Cicaheum, bapak tersebut berpesan ”Nanti kasih aja ongkosnya Rp 2000. inget! Rp 2000. Jangan lebih. Terus, langsung pulang ke rumah ya, jangan kemana-mana dulu, orangtua di rumah mungkin sedang khawatir juga sekarang. Jadikan ”kesasar” ini sebagai pengalaman”

Angkot Cicaheum itu pun melaju, di perjalanan saya tak hentinya mengucap syukur... Keyakinan saya bertambah kuat bahwa pertolongan ALLAH itu amat dekat...

Kemudian angkot yang saya tumpangi telah sampai di Cicaheum. Mencium gelagat angkot yang akan menyebrang ke terminal, saya pun memberhentikan angkot tersebut dan bergegas mengejar angkot yang ada di depan *angkot tersebut ngga ada tulisan jurusan-jurusannya*

”Mau kemana, neng?”

”Ke Cileunyi, pak”

”Oh, Cileunyi mah, angkot yang itu neng *menunjuk angkot sebelah*”

Ternyata... Angkot itu menuju Ciroyom XD Dassaarrr...

”Aduh, punten pak!”

Saya pun turun dari angkot tersebut sambil nyengir karena malu dan bergegas naik ke angkot jurusan Cileunyi, turun di Cijambe, kemudian naik ojek, sampailah ke rumah tercinta dengan selamat.. Alhamdulillah..

Believe... ALLAH’s help is near ^o^p

Apakah kamu menduga akan dapat masuk surga padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya (yang dialami) oleh orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncang aneka cobaan sehingga berkata Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya. "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" ingatlah pertolongan Allah amat dekat (QS Al-Baqarah [2]: 214)

4.5.10

Aku Tak Mengerti...


Sebenernya ini cerpen udah jaduuuullll banget, tapi sekarang baru dipublish di blog ini. Semoga bermanfaat supaya kita dapat lebih peduli terhadap lingkungan :)
================================================================================

Aku Tak Mengerti...
Oleh : Tina Nur Faidah


Aku baru saja melihat dunia. Aku baru merasakan berespirasi dengan menghirup karbon dioksida pada siang hari dan menghirup oksigen pada malam hari. Walaupun aku tak mengerti mengapa ada perbedaan respirasi seperti itu. Aku pun belum tahu apa sebenarnya tugasku di dunia ini, karena aku masih terlalu kecil untuk mengetahuinya. Juga tak memahami obrolan saudara-saudaraku yang sudah dewasa dan telah lama mengecap hidup di dunia ini. Memang, aku ikut mendengar dan memerhatikan mereka ketika sedang membicarakan makhluk yang bernama manusia. Mereka bilang manusia zaman sekarang adalah makhluk yang sangat kejam. Ah, apa benar begitu? Aku tak percaya, karena aku belum tahu seperti apa manusia itu. Mungkin aku akan mengetahuinya suatu hari nanti.



Lagi-lagi terdengar pembicaraan tentang kejelekan manusia. Mereka bilang manusia itu adalah makhluk yang sulit untuk bersyukur, padahal telah diberi berbagai macam kelebihan daripada makhluk yang lain sehingga derajat mereka lebih tinggi dari kami. Tapi, masa iya seperti itu? Seperti apa wujud manusia sebenarnya? Sampai-sampai saudara-saudaraku yang sudah dewasa sering membicarakan keburukan mereka, bahkan ada yang sambil menangis saat bercerita. Penasaran sekali diriku akan sosok manusia itu, apakah mereka menyeramkan seperti binatang-binatang buas yang tinggal di sini? Atau bahkan lebih buas daripada mereka?



Lambat laun aku pun tumbuh menuju dewasa. Aku mulai mengerti akan tugasku di dunia ini dan aku tahu bahwa manusia adalah makhluk hidup yang memang lebih mulia daripada makhluk hidup lainnya, termasuk aku. Tugasku di dunia adalah untuk membantu manusia dan makhluk hidup lainnya untuk mempertahankan hidup. Karena setiap makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup lain dan hidup saling ketergantungan. Aku pun adalah satu-satunya makhluk hidup yang dapat meyerap energi dari matahari kemudian disebarkan pada makhluk lain.


Akhirnya aku tahu akan fungsi dari perbedaan respirasi pada diriku. Ternyata fungsinya untuk membantu menyuplai oksigen pada makhluk hidup lain untuk mempertahankan hidup mereka. Karena setahuku, mereka beraktivitas saat siang hari dan beristirahat pada malam hari. Maka, saat mereka beristirahat pada malam hari, aku bisa menghirup oksigen untuk mempertahankan hidupku sendiri. Sungguh, tak pernah aku berhenti untuk mensyukuri karunia yang luar biasa ini. Sebuah anugerah yang harus kupelihara baik-baik dan merupakan amanah dari-Nya.



Aku memang sangat senang dan mensyukuri akan tugasku di dunia ini. Namun aku tersentak kaget saat melihat saudaraku sendiri yang sangat kuat dan kokoh tiba-tiba ditumbangkan oleh segerombolan manusia yang terlihat lebih menyeramkan daripada serigala ataupun binatang buas lainnya. Mereka dengan liar dan paksa menumbangkan saudaraku sambil tertawa terbahak-bahak. Kudengar, mereka membicarakan tentang keuntungan yang sangat besar atas perbuatan mereka. Aku heran, mengapa mereka bilang menguntungkan? Bukankah itu adalah perbuatan berdosa? Apa mereka tak ingat bahwa ada Dzat Yang Maha Agung yang selalu melihat dan mengawasi setiap gerak-gerik manusia di dunia?



Sungguh aku tak mengerti akan semua ini. Tadinya aku pikir manusia memang benar-benar makhluk yang sangat mulia dibandingkan makhluk yang lainnya. Karena mereka memiliki neokorteks sebagai tempat bersemayamnya kecerdasan mereka. Itulah yang membedakan mereka dengan makhluk lainnya. Sehingga bila digunakan dengan baik, kecerdasan tersebut akan membuahkan hasil yang maksimal. Sudah sepatutnya mereka bersyukur akan hal itu.



Tapi kenyataannya, yang kulihat mereka memang makhluk yang kejam. Mereka tega menumbangkan saudara-saudaraku secara liar hanya untuk mendapatkan kepuasan sesaat. Mereka tak menyadari bumi yang semakin renta ini makin rusak karena ulah mereka sendiri. Mereka tak pernah memikirkan masa yang akan datang. Mereka hanya memikirkan kesenangan dan kepuasan yang sementara.


Aku tak tahu… Apakah mereka masih pantas untuk tetap mendapat predikat makhluk yang paling mulia???

27.4.10

Based on True Story :)


Di tengah euforia kegembiraan yang dialami siswa-siswi kelas XII, seorang guru mengunjungi rumah seorang siswi salah satu sekolah yang terkenal akan mottonya “We Create Our Future”. Calon entrepreneur (Aamiin) itu tak pernah menduga bahwa akan ada guru yang mengunjungi rumahnya saat itu (bahkan dia tak pernah berharap dikunjungi guru saat itu :D). Ibunya yang memberitahu, kemudian ia pun duduk mengobrol dengan guru tersebut serta ibundanya tercinta. Tentu saja, ia mengetahui apa maksud guru tersebut. Serasa ada halilintar besar saat mendengar apa yang dikatakan guru konseling tercintanya itu ”DUAAARRRR!!!!” Tangis pun membuncah, bahkan adik perempuannya yang masih berusia 9 tahun pun menangis di kamarnya mendengar berita tersebut.

Salahnya, penyuka astronomi tersebut belum menyiapkan mental pejuang sejati! Namun, telah banyak buku-buku motivasi dan psikologi yang ia ”lahap” ilmunya dan inilah saatnya untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu tersebut dalam kehidupannya secara langsung.

Awalnya memang kekecewaan muncul karena terasa sangat menyakitkan, namun dukungan-dukungan pun datang silih berganti, dari orangtua, guru-guru, kakak-kakak, adik-adik, saudara-saudara, dan sahabat-sahabatnya. Entah itu melalui SMS, Telpon, Facebook, dan ada pula yang berkunjung ke rumahnya secara langsung. Tetapi ada juga salah satu rekan alumninya yang berkata bahwa ia telah ikut mencoreng almamaternya tercinta, terang saja perkataan itu berbekas karena ia masih down, sehingga pada malam hari, matanya sangat perih (dasar cengeng).

Sempat pula ibunda tercintanya menyalahkan sikap anaknya yang katanya terlalu idealis, mungkin karena ibundanya menaruh harapan pada putri sulungnya itu dan juga sedang memikul banyak beban sebagai pemimpin di lingkungan rumah. Tetapi itu tak berlangsung lama, alhamdulillah.. Ayahnya tercinta pun memberi semangat, ”Teteh tidak hanya diberi ujian sekolah, tetapi juga ujian kehidupan sebenarnya, jadikan pembelajaran dan bersiaplah, karena dalam kehidupan selanjutnya ada berbagai ujian yang diberikan oleh ALLAH..”

Ahh.. Benar juga, kembali teringat akan Bilal, hamba ALLAH yang pertama kali mengumandangkan adzan itu telah diuji oleh ALLAH dengan sangat berat, dicambuk, ditindih batu besar, dan masih banyak lagi siksaan yang diberikan karena ia memeluk Islam, tetapi ia tetap kuat, tegar. Kemudian, ia pun memiliki sahabat yang sedang mengalami ujian berupa penyakit albuminaria. Saat mengingat itu semua, terbesit rasa malu pada dirinya, ini masih ujian kecil jika dibandingkan dengan ujian-ujian yang diberikan ALLAH terhadap hamba-hambaNya yang lain.

Bahkan beberapa lagu pun ikut memberi suntikan motivasi dan semangat untuknya.. Subhanallah!

“And then the hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you’ll finally see the truth
That a herolies in you…”
[Hero – Mariah Carey]

“There can be miracles
When you believe
Though hope is fell
It’s hard to kill
Who knows what miracles
You can achieve
When you believe
Some how you will
You will when you believe…”
[When You Believe – Mariah Carey]

“I'll spread my wings and I'll learn how to fly
I'll do what it takes til' I touch the sky
I'll make a wish
Take a chance
Make a change
And breakaway…”
[Breakaway – Kelly Calrkson]

“I'll be there someday
I can go the distance
I will find my way
If I can be strong
I know every mile
Will be worth my life
When I go the distance
I'll be right where I belong…”
[Go the Distance – OST. Hercules]

”One step at a time
there's no need to rush
It's like learning to fly
or falling in love
It's gonna happen and
it's supposed to happen
That we find the reasons why
One step at a time…”
[One Step at a Time – Jordin Sparks]

“Eoryeobgo heomhanil ii saenggyeodo gyeondil su isseo negeh bukkeuryeobji anhdorok (Even if there is hard and harsh work, I can endure it to not be shy)
Yes~! neukkyeobwa huimang gadeukhan sesang (Yes~! Feel the world full of hope)
Yes~! jeogi nopeun mirae hyanghaeseo (Yes~! Towards that high future over there)…”
[SEOUL – Super Junior feat. Girls Generation]

“Give thanks to ALLAH,
for the moon and the stars
Prays in all day full,
what is and what was
Take hold of your iman
Dont givin to shaitan
Oh you who believe please give thanks to ALLAH..”
[Give Thanks to ALLAH – Zain Bhika]

“Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang ku rasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Illahi
muhasabah cintaku…”
[Muhasabah Cinta – Edcoustic]

”My sister, may you always be strong...”
[Free – Sami Yusuf]

“Ya ALLAH,
Please forgive me
For the wrong I’ve done
Ya ALLAH,
Give me another chance
To prove that I can pass
Please guide me and protect me along
The straight path
And I know that I can make it
One day I’ll be in heaven with YOU”
[Ya ALLAH – 786 Boys]

Waktunya untuk membenahi dan mengevaluasi diri! Mungkin selama ini ia masih banyak melalaikan kewajibannya terhadap ALLAH dan belum menjadi hambaNya yang betul-betul taat juga belum berbakti sepenuhnya kepada kedua orangtuanya, belum benar-benar menghormati guru-gurunya, serta mencintai saudara-saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri (“Seorang di antara kamu sekalian itu tidaklah beriman sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” – HR Bukhari). Bahkan bisa jadi, ia akan takabbur bila mendapatkan takdir yang berbeda dengan sekarang ini.

Sahabatnya berkata, “No Rain, No Rainbow!” , “Sungguh skenario ALLAH sangat indah, walau kadang suli rasanya menerima kehendakNya dengan penuh keikhlasan..” guru tercintanya berkata, “No Pain, No Gain!”, “Nothing in this life for nothing” , so she said, “No Pain No Gain, No Rain No Rainbow! ALLAH have a beautiful scenario of life :) Let’s cheer up and always do the best!”

Harapannya saat ini dan seterusnya adalah ingin merealisasikan do’a kedua orangtuanya yang tersurat dalam namanya, menjadi cahaya yang bermanfaat bagi sesama, lingkungan, bahkan bagi umat..

“Tiada satu bencana yang menimpa di bumi ini (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi ALLAH. Kami jelaskan (yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan ALLAH tidak menyukai orang-orang sombong lagi membanggakan diri.”
(QS Al-Hadid [57]: 22-23)

Life ends when you stop dreaming
Hopes lost when you stop believing
and Love fails when you stop caring
so remember :
Keep on trying and praying..
May ALLAH keep on making you gleaming…

Semoga bermanfaat :)

5.4.10

5 Sifat Ego : Rasakan, Kendalikan

Oleh : Supardi Lee, Trainer Independen

Perjalanan ke dalam diri harus melalui proses mengenali ego. Proses ini penting agar ego tak bisa mengendalikan jiwa yang bersih dan bebas. Tidak kendalikan ego sebabkan keburukan luar biasa. Keburukan untuk diri sendiri, orang lain, masyarakat, banga, bahkan kemanusiaan. Kemajuan yang diraih manusia sesungguhnya adalah jalan pada kehancuran selama kemajuan itu dikendalikan ego.
Karenanya sangat penting kenali ego. Ketahui dan rasakan sang ego bekerja. Amati segala gerak-geriknya. Dengan begitu, kita bisa kendalikan ego.

Sifat-sifat dasar ego ada lima

Pertama, ego senang akan kenikmatan saat ini juga. Ia tidak sabaran. Bila ada sebuah kenikmatan di depan mata, segera ia lakukan. Ia tak peduli apakah kenikmatan tersebut melanggar aturan yang ia yakini kebenarannya. Ia tak peduli meskipun kenikmatan tersebut merugikan dan menyakiti orang lain. Ia tak peduli meskipun kenikmatan tersebut membuatnya menelantarkan keharusannya. Maka banyak orang bisa terus facebookan meski sebenarnya mereka harus menyelesaikan tugasnya. Banyak anak muda mencandu pornografi meski itu melanggar aturan agama. Kenikmatan menuruti ego terebut dinilai lebih besar, lebih berarti dibanding ketaatan pada aturan.

Kedua, ego tidak senang atas penderitaan saat ini. akibatnya, sang ego tak keberatan menanggung penderitaan di masa depan yang jauh lebih besar. Ia nekat menukar kenikmatan kecil saat sekarang dengan penderitaan besar kelak kemudian hari. Maka banyak orang yang nekat tidak diet dan tidak olahraga meski badannya sudah kegemukan dan penyakitan. Penderitaan diet dan olahraga tak bisa ditanggung oleh sang ego. Perokok terus saja merokok meski tahu kebiasaan itu merusak tubuhnya. Mereka berpikir berhenti merokok itu terlalu berat penderitaannya.

Ketiga, ego terikat kuat pada hal-hal material. Menurut ego, hal-hal material adalah yang terpenting dalam hidup. Maka uang, harta, benda-benda, popularitas, jabatan, gelar menjadi tujuan hidup. Orang yang dikendalikan ego, eksistensi dirinya tergantung hal-hal material tadi. Maka seorang ulama akan marah besar bila ke-ulama-annya tidak dianggap. Pejabat mejadi murka bila disamakan dengan rakyat biasa. Artis-artis akan stress berat bila popularitasnya hilang. Orang kaya akan bunuh diri bila kekayaannya lenyap.
Keempat, ego sangat senang membandingkan dirinya dengan orang lain. Dengan begitu, orang-orang yang dikendalikan ego akan terus merasa lebih hebat atau lebih buruk dari orang lain. Bila hartanya lebih banyak, ia akan sombong karena merasa lebih hebat. Bila ia tak punya jabatan, ia akan merasa lebih buruk, minder, merasa kecil di hadapan orang yang punya jabatan. Ego sangat senang atas perbedaan. Merasa sama dengan orang lain adalah musuh ego.

Kelima, ego itu punya kecerdasan tingkat tinggi. Ia bisa menari di irama gendang apapun. Bersama orang miskin ia senang. Bersama orang kaya ia gembira. Ego bisa membutakan mata orang bodoh. Ego juga bisa mengecoh orang berilmu. Ego mampu menelikung orang tak beriman. Ego juga mampu menipu orang beriman. Makin tinggi ilmu, pengalaman dan keimanan seseorang, makin tinggi dan makin halus lah eg mempengaruhi. Kita mungkin bisa lepas dari jeratan ego untuk malas, tapi bisa kah kita lepas dari jeratan ego untuk sombong? Dari sombong bisa lepas, tapi selalu berhasil kah kita melepas jebakan ego untuk merasa lebih hebat (ujub)?

Ego bekerja hebat di dalam kegelapan. Ia tak berdaya dalam cahaya. Cahaya itu bernama kesadaran. Sudahkah kita sadar setiap saat?

26.3.10

Cerita Bangsa Bangsa*

Bangsa pintar dipimpin pemimpin yang membangun bangsanya
Bangsa bodoh dipimpin pemimpin yang membangun dirinya

Bangsa pintar menjadi pemain
Bangsa bodoh menjadi penonton

Bangsa pintar berpikir untuk menang
Bangsa bodoh berpikir untuk tidak kalah

Bangsa pintar menjadi majikan
Bangsa bodoh menjadi kuli

Bangsa pintar menjual
Bangsa bodoh membeli

Bangsa pintar menyelesaikan masalah besar melupakan masalah kecil
Bangsa bodoh meributkan masalah kecil melupakan masalah besar

Bangsa pintar menghargai bangsanya
Bangsa bodoh mengabaikan bangsanya

Bangsa pintar percaya kebaikan
Bangsa bodoh percaya keburukan

Bangsa pintar berpikir besar
Bangsa bodoh bertanya mengapa

Bangsa pintar merasa bodoh
Bangsa bodoh merasa pintar

Bangsa pintar memberi
Bangsa bodoh menerima

Bangsa pintar berkomitmen meraih kejayaan
Bangsa bodoh menginginkan kejayaan

*) Puisi ini disusun berdasarkan urutan daftar isi buku karya Heppy Trenggono : Menjadi Bangsa Pintar

20.3.10

Winner or Loser


(taken from Flash Magz)

Oh! My God, I got C for math, it will ruin my life. I've got red ink in my school report book. I will not have a bright future in my life!!

Those pity words that maybe spoken from our heart if we get bad mark for our subjects or if we fail in those subjects. We think that we are loser just because we fail in math or biology. We think that we are loser just because we get C for English or get red ink in our report book. Come on guys! Failing some exams doesn't equal to failing in life.

Do you know Nelson Mandela, he waited 27 years to be president, he was beaten, kidnapped, and imprisoned but now he not only becomes president, but also awarded the Nobel Peace Prize. Do you know Alexander Graham Bell? He had failed many times before finally he invented telephone. Or do you know Prophet Muhammad? Before he conquered Mecca, he had failed many times. He conveyed Allah's rule for thirteen years, but he got only a few followers. Maybe you think that he was a loser or he failed in his duty. But a real winner never thinks that he or she has failed. And so, Prophet Muhammad PBUH (Peace Be Upon Him), he didn't think that he had failed, he took a lesson from his postponed victory.

Sometimes we need to fail, but many of us don't understand why sometimes we have to fail. If we see far into our past, we may understand why we sometimes win and sometimes fail. Our failure will give us strength to gain our success. A failure will show us the wrong path, so it will lead us to find the right path. So, don't be afraid of failure, just get benefit from your failure and reach your victory. Don't ever forget that Allah will watch us from above, and your failure maybe is an examination from Him. Pray and do better thing are the best things to do!

12.3.10

For My Mom

"Apa yang ku berikan untuk mama
untuk mama tersayang
Tak kumiliki sesuatu berharga untuk mama
untuk mama tercinta
Hanya ini kunyanyikan
Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana
Lagu cintaku untuk mama.."
(Lagu Cinta Untuk Mama - Kenny)


Hari ini usiamu genap 44 tahun, ibuku.. Maafkan anakmu, belum bisa memberikan yang terbaik.



Ibu..
Engkau wanita terhebat! Multitalenta.



Seorang ibu yang penuh kasih sayang. Seorang istri yang setia menemani suaminya. Seorang manajer rumah tangga yang profesional. Seorang juru masak dengan masakan terlezat. Seorang psikolog yang membantu mencari solusi. Seorang motivator yang luar biasa. Seorang dokter yang mengobati demam anak-anak dan suaminya. Seorang perawat yang mengobati luka anak-anaknya saat bermain bola. Seorang qori'ah yang pandai melantunkan ayat-ayat suci. Bahkan engkau dipercaya memegang amanah untuk memimpin masyarakat. Subhanallah..



Engkau adalah bidadari untuk ayah dan malaikat untuk kami, anak-anakmu. Nothing compares to you, mom :)



Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi yang engkau harapkan, menjadi seorang muslimah shaliha, berbakti pada orangtua, si sulung yang senantiasa membimbing si bungsu ke arah kebaikan, serta istri dan ibu yang baik bagi suami dan anak-anakku kelak.



Terima kasih atas kasih sayangmu yang tak berbatas.. We'll always love you, mom ;)



"Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia"
^o^
© KATATINA
Maira Gall