5.8.10

Menjadi Mahasiswa Muslim Sejati


Penulis adalah Kepala Sektor Akademik dan Keprofesian LDK GAMAIS Institut Teknologi Bandung, Penerima Beasiswa Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis Nurul Fikri (PPSDMS-NF) Regional 2 Bandung.

Tulisan ini dimuat di koran Republika bagian Opini pada tanggal 14 Desember 2009


Menjadi mahasiswa muslim sejati bukan hanya sekedar menjadi mahasiswa berprestasi, apalagi mahasiswa biasa. Seorang mahasiswa muslim sejati dituntut untuk meraih Indeks Prestasi tertinggi di kelasnya. Mahasiswa muslim sejati juga harus menjadi seorang aktifis dakwah, baik itu di kampus maupun di masyarakat. Mahasiswa muslim sejati juga harus berani maju ke depan untuk memimpin berbagai organisasi kampus dan kemasyarakatan, baik itu pemimpin LDK, pemimpin BEM, pemimpin unit-unit kemahasiswaan, maupun pemimpin himpunan jurusan. Di samping itu ia juga harus menujukkan bahwa seorang mahasiswa muslim sejati mampu menjuarai berbagai kompetisi lomba, baik skala regional maupun internasional. Dan yang tidak kalah pentingnya, seorang mahasiswa muslim sejati harus mau berbagi dengan menuangkan pemikiran-pemikirannya yang tajam dan cemerlang lewat tulisan-tulisannya di berbagai media massa. Dan terakhir adalah seorang mahasiswa muslim sejati harus sudah menyiapkan dirinya untuk memenangkan tantangan kehidupan pasca kampusnya.

Untuk meraih itu semua, tentunya diperlukan perjuangan yang sangat berat, tetapi seorang mahasiswa muslim sejati akan memilih jalan mendaki ini. Ketika kita sudah memilih jalan mahasiswa muslim sejati tentunya akan banyak konsekuensinya. Lalu pertanyaannya bagaimanakah meraih ini semua? Apa saja yang telah dilakukan oleh mahasiswa yang telah memilih jalan ini?

Kunci yang utama adalah kedekatan kita kepada Allah. Kalau kedekatan ini telah kita raih, insyaallah semuanya akan mudah kita raih dan ringan saja kita menjalani jalan ini. Lalu bagaimana cara kita mendekatkan kita kepada Allah. Tentunya kita harus mempersembahkan yang terbaik dari kita untuk Allah, bahwa kita harus berusaha menjadi hamba-hamba yang terbaik di hadapan Allah. Ketika kesadaran ini sudah tertanam kuat, niscaya dengan sendirinya kita akan mempersembahkan semua ibadah kita dengan yang terbaik. Kita akan sholat dengan penuh kekhusyukan, kita akan menyempurnakan sholat kita dengan berjamaah tepat waktu di masjid, lalu kita juga akan menyempurnakannya dengan sholat sunnah yang menyertainya. Hal yang sama juga bisa kita terapkan dalam kuliah. Kehidupan kuliah kita awali dengan niat ibadah kepada Allah, insyaallah dengan sendirinya kita akan berusaha mempersembahkan yang terbaik dalam kuliah kita. Kita akan belajar dengan keras setiap hari. Kita akan mengerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya. Kita juga akan melaksanakan praktikum dengan sebaik-baiknya. Maka secara otomatis kita akan meraih nilai tertinggi. Hal yang sama juga bisa kita terapkan dalam segala aspek ibadah kita yang lain. Dengan penuh kesadaran akan memberikan yang terbaik dalam ibadah kita maka sholat kita, puasa kita, zakat kita, infaq kita, memberikan bantuan kepada teman kita, dan ibadah – ibadah yang lain akan menghantarkan kita dekat kepada Allah.

Kunci berikutnya yang tidak kalah pentingnya ketika kita telah memutuskan untuk mengambil jalan mahasiswa muslim sejati adalah keridhoan orang tua kita, terutama keridhoan ibu kita. Selalu minta doa kepada ibu kita agar segala ikhtiar yang kita lakukan akan berhasil. Ketika seorang ibu sudah mendoakan kita, doa-doa tersebut akan menembus batas-batas langit. Doa itu akan langsung menuju langit dengan kekuatan yang luar biasa, dan Allah segera mengabulkan doa ibu kita tersebut. Dengan ridho orang tua ini, insyaallah apa yang kita cita-citakan akan berhasil. Menjadi mahasiswa muslim sejati.

Lalu bagaimanakah kehidupan sehari-hari seorang mahasiswa muslim sejati? Mahasiwa muslim sejati tidak akan melewatkan semalam pun tanpa bercengkerama dengan Allah lewat sholat malamnya. Ketika adzan subuh berkumandang, ia akan segera bergegas menuju masjid menembus keheningan pagi hari untuk segera berada di shaf terdepan sholat subuh. Ketika sudah masuk waktu dhuha, lagi-lagi seorang mahasiswa muslim sejati ini akan senantiasa bermujajat khusyuk kepada Allah lewat sholat dhuhanya. Seorang mahasiswa muslim sejati ini tidak akan melewatkan seharipun tanpa tilawah minimal 1 juz Al-Quran. Mahasiswa muslim sejati juga memastikan paling tidak dalam sepekan bertaqorrub lewat puasa sunnahnya, disamping juga mengikis kecintannya yang berlebihan kepada harta dengan tiada melewatkan seharipun tanpa infaq. Yang tidak kalah pentingnya, seorang pemimpin muda bangsa juga rajin berolahraga untuk menciptakan fisik yang kuat. Kesemuanya itu dilakukannya semata-mata untuk Allah.

Semuanya itu akan menjadikan kita seorang mahasiwa muslim yang memiliki pemahaman islam secara komprehensif, moderat, kepribadian yang matang, intergritas tinggi, serta peduli terhadapan kehidupan bangsa dan negara.
© KATATINA
Maira Gall